Indah hanya dalam mimpi,
realiti menusuk pedih di hati,
meninggalkan luka bagai terpatri.
Cekal membalut luka kembali,
sambil membilang bilah-bilah hari,
Apakah ada sinar mentari,
di hujung penantian dia berdiri,
menghulur tangan sambil tersenyum menanti dan berkata,
"Takkan kubiarkan dikau keseorangan lagi..."
No comments:
Post a Comment