teduhan dikala langit menangis, di situ kumelakar setiap memori di awan putih lalu membiarkan ia direnggut bayu menghembus...
Wednesday, April 30, 2008
134 - Hanya kelam
Ingin kukhabarkan
biar segenap alam mendengar
ingin kulaungkan
biar terpaku sang unggas
ingin kulontarkan
biar terhenti detik masa
Ke mana hayun langkah
masih terkuis-kuis
tangan mencarik-carik
kertas kosong berdebu
menanti contengan pena
kapan bisa mencoret indah
Malam siang bersilih ganti
hujan panas bergilir menanti
mendongak ke langit samar
menatap kerdipan bintang
mengintai rembulan di celah awanan
Masih mendatar
nafas tiada berombak
diri hanya patung bernyawa
mengharung arus masa
tiada titis warna
hanya kelam
-suria shafie, research room-
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment